Menonton klip film sering kali bikin kita betah untuk terus mengikuti sampai akhir dan fokus pada tiap adegannya. Tapi, sebenarnya, gimana sih kondisi otak kita saat lagi nonton film?
Para ilmuwan penasaran dengan respons otak saat kita menonton klip film pendek. Mereka bahkan mencoba cari tahu apakah ada perbedaan respon otak saat menonton adegan yang seru dan menegangkan dibandingkan dengan adegan lainnya.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal *Cell Press Neuron* pada 6 November 2024, tim yang dipimpin oleh Reza Rajimehr mencoba memetakan aktivitas otak saat menonton film. Mereka menggunakan data pemindaian otak yang sudah dikumpulkan sebelumnya lewat proyek *Human Connectome Project*, yang melibatkan 176 orang dewasa muda. Para peserta diminta untuk menonton berbagai film Hollywood dan film independen selama 60 menit, dan pemindaian fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) dilakukan untuk memantau aktivitas otak mereka.
Peneliti mempelajari bagaimana otak merespons berbagai elemen film—seperti orang, hewan, objek, musik, ucapan, dan cerita—dengan menggunakan teknologi fMRI dan teknik pembelajaran mesin. Hasil analisis menunjukkan ada 24 jaringan otak yang terlibat dalam memproses informasi seperti mengenali wajah, tubuh manusia, gerakan, tempat, hingga interaksi sosial antara manusia dan benda mati. Bahkan ada beberapa jaringan otak yang berfungsi untuk mengolah percakapan dan komunikasi.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa otak kita bekerja dengan cara berbeda saat menonton adegan yang melibatkan orang, benda, aksi, atau dialog. Peneliti juga menemukan bahwa otak lebih aktif dalam mengambil keputusan saat menonton adegan yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang lebih rumit.
Menurut Reza Rajimehr, ahli saraf dari MIT dan penulis utama studi ini, penelitian ini adalah langkah pertama untuk memetakan berbagai area otak yang aktif ketika kita mengalami situasi alami, seperti menonton film. Ia menjelaskan bahwa di fMRI yang dilakukan saat kita istirahat, kita hanya berpikir secara internal, jadi kita nggak tahu pasti bagian mana dari otak yang aktif. Tapi dengan menggunakan film, kita bisa melihat dengan jelas bagaimana otak merespons berbagai aspek film.
Selain itu, peneliti juga menemukan hubungan menarik antara “domain kontrol eksekutif” (bagian otak yang membantu kita merencanakan, memecahkan masalah, dan memprioritaskan informasi) dengan area otak yang lebih spesifik. Misalnya, ketika adegan film cukup mudah dimengerti, seperti percakapan biasa, bagian otak yang mengatur bahasa menjadi lebih aktif. Namun, jika adegannya lebih rumit dan penuh ambiguitas, otak kita membutuhkan lebih banyak usaha kognitif, dan itulah saat domain kontrol eksekutif bekerja lebih keras.
Jadi, semakin rumit film yang kita tonton, semakin keras otak kita bekerja. Kalau adegannya lebih simpel, otak kita bisa fokus lebih pada bagian yang mengatur bahasa dan komunikasi. Cool, kan?