Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) melihat bahwa perkembangan transaksi pembayaran digital, termasuk penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), memberikan dampak positif bagi dunia usaha. Ketua Umum Aspadin, Rachmat Hidayat, menyatakan bahwa perkembangan transaksi pembayaran digital membantu dalam memperluas akses produk, mempermudah transaksi, meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, serta memperluas data pelanggan dan pemahaman perilaku belanja pelanggan.
“Perkembangan ini juga meningkatkan akses terhadap usaha, sehingga jumlah pemain dan kompetisi juga ikut meningkat. Hal ini mendorong inovasi di dunia usaha,” ujar Rachmat dalam keterangan yang diberikan di Jakarta pada hari Rabu.
Rachmat juga menyampaikan bahwa anggota Aspadin merasa terbantu dengan adanya QRIS karena kalangan pengusaha sangat memperhatikan keamanan dalam bertransaksi. “Pembayaran digital melalui QRIS sangat membantu dalam efisiensi dan keamanan pembayaran,” kata Rachmat.
Menurut data dari Bank Indonesia, volume transaksi QRIS pada kuartal III-2024 telah mencapai 4,08 miliar atau 163,63 persen dari target yang ditetapkan. Namun, Rachmat juga mengakui bahwa penggunaan transaksi pembayaran digital memiliki tantangan tersendiri, seperti ketersediaan infrastruktur pembayaran yang masih perlu diperluas secara luas dan biaya transaksi yang harus diminimalkan agar dapat menjangkau semua level pedagang, termasuk UMKM.
Saat ini, sektor terbesar yang menggunakan metode pembayaran QRIS adalah pedagang eceran, terutama yang bergerak di bidang makanan dan minuman, dengan kontribusi sebesar 35,9 persen. Disusul oleh sektor restoran dan hotel yang menyumbang 16,93 persen, serta jasa rumah tangga dan lain-lain seperti salon kecantikan, periklanan, dan komunikasi yang juga turut mendukung pertumbuhan transaksi ini.
Direktur PT Trans Digital Cemerlang (TDC), Indra, juga setuju bahwa perluasan akses produk semakin meningkat seiring dengan perkembangan transaksi pembayaran digital, terutama melalui aplikasi yang mudah digunakan oleh masyarakat. Menurut Indra, aplikasi yang sulit digunakan atau berbayar saat diunduh akan membuat calon pengguna mundur. Oleh karena itu, TDC merilis aplikasi Posku Lite yang mudah diunduh, gratis, dan mudah digunakan untuk memastikan perluasan akses produk.
Indra juga menekankan pentingnya kemudahan penggunaan fitur dalam sebuah aplikasi, seperti fitur Kasirku di Posku Lite yang merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan fitur tersebut, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui tunai, QRIS, dan transfer bank, sehingga baik pelanggan yang ingin membayar tunai maupun yang lebih suka transaksi digital dapat dilayani dengan mudah.
“Data transaksi tersedia dalam rentang waktu yang berbeda, mulai dari satu hari hingga satu tahun. Hal ini memudahkan merchant dalam mengatur keuangan mereka. Jadi, yang perlu kita lakukan hanyalah merangsang calon pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut,” tambah Indra.
Dengan demikian, perkembangan transaksi pembayaran digital melalui QRIS memberikan dampak positif bagi dunia usaha, memperluas akses produk, meningkatkan efisiensi, dan memperluas data pelanggan. Semua ini tentu saja akan membantu dalam pertumbuhan bisnis dan meningkatkan daya saing usaha di pasar yang semakin kompetitif.