Krisis uang tunai di Gaza, Palestina menjadi permasalahan serius bagi masyarakat di sana. Pasokan ekonomi terganggu akibat blokade yang diberlakukan Israel sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007. Meskipun blokade ini bertujuan untuk menghentikan serangan militer, namun dampaknya sangat dirasakan oleh rakyat Gaza.
Permasalahan uang tunai di Gaza tidak hanya terjadi di sektor perbankan, tetapi juga dalam distribusi gaji pegawai sipil dan bantuan kemanusiaan. Dana pajak yang seharusnya dikirim dari Israel ke Otoritas Moneter Palestina dipotong sebagian oleh pemerintah Israel, menyisakan dana yang tidak mencukupi untuk mendukung kebutuhan masyarakat.
Situasi ini semakin rumit dengan adanya ancaman dari Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang berencana untuk menarik seluruh pendapatan pajak Otoritas Palestina jika sepeser pun uangnya masuk ke Gaza. Hal ini membuat kondisi keuangan di Gaza semakin memburuk, terutama bagi orang-orang yang hendak meninggalkan wilayah tersebut.
Biaya yang tinggi untuk keluar dari Gaza melalui penyeberangan Rafah juga membuat pasokan dolar AS semakin menipis, membuat kondisi ekonomi semakin terpuruk. Uang kertas yang rusak juga tidak dapat ditukar dengan yang baru, karena proses pertukaran tersebut terhenti akibat konflik bersenjata yang terus berlanjut.
Dalam situasi yang sulit seperti ini, masyarakat Gaza terpaksa harus berjuang untuk mendapatkan akses ke uang tunai dengan cara apa pun. Selain melalui jalur resmi seperti bantuan UNRWA dan bantuan dari Qatar, banyak juga yang terpaksa menggunakan “ekonomi bayangan” untuk mendapatkan uang tunai tambahan.
Namun demikian, pendapatan yang diperoleh melalui jalur tidak resmi ini tidak membantu membangun ekonomi yang sehat di Gaza. Seiring dengan berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi, lebih dari dua juta warga Gaza masih berjuang untuk hidup secara normal.
Diperlukan solusi konkret dan tindakan nyata dari pemerintah Israel untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Gaza. Kesepakatan yang adil antara Palestina dan Israel dalam distribusi pendapatan pajak perlu segera dicapai agar masyarakat Gaza dapat kembali hidup dengan layak dan mendapatkan akses yang cukup terhadap uang tunai.