Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) nggak mau kalah nih dalam akselerasi pengembangan proyek gas Blok Masela di Tanimbar Maluku. Menurut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, proyek ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia dengan target produksi yang wow banget, yaitu 9,5 juta metrik ton per tahun Liquefied Natural Gas (LNG), 150 juta standar kaki kubik per hari gas pipa, dan sekitar 35.000 barel kondensat per hari. Target operasionalnya pun nggak main-main, akan berlangsung pada kuartal IV 2029.
Dalam upaya mencapai target tersebut, SKK Migas bersama KKKS INPEX Masela Ltd. sebagai operator Proyek Masela, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Maluku. Mereka juga berharap bisa menemukan solusi atas berbagai tantangan yang sedang dihadapi, termasuk proses dokumen AMDAL dan pembebasan lahan untuk pembangunan Onshore LNG Plant di Pulau Tanimbar.
Dwi Soetjipto juga menyatakan bahwa pihaknya tengah menunggu surat pertimbangan dari Gubernur Maluku untuk pelepasan kawasan hutan yang diperlukan untuk fasilitas operasional. Oleh karena itu, mereka berharap Pemerintah Provinsi Maluku dapat membantu mempercepat proses ini agar proyek bisa segera terealisasi.
Selain itu, SKK Migas juga memproyeksikan akan melibatkan hingga 15.000 pekerja pada puncak pengerjaan proyek ini. Maka dari itu, mereka juga mendorong INPEX untuk berkolaborasi dengan daerah dalam hal pemberdayaan tenaga kerja lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Semoga dengan kerjasama yang baik antara SKK Migas, INPEX, dan Pemprov Maluku, proyek gas Blok Masela bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait. Terus semangat dan saling mendukung ya!