Dalam sejarah dunia, wanita telah melakukan berbagai hal untuk tampil cantik dan menarik. Terutama di era Renaisans, kecantikan seringkali ditentukan oleh status dan kekayaan. Para wanita berusaha keras untuk terlihat sebagai bagian dari kelas sosial elit. Mereka mempelajari tips kecantikan yang terdapat dalam buku-buku khusus.
Melalui panduan kecantikan, para wanita akan menggunakan berbagai ramuan untuk merawat kulit dan rambut mereka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kulit pucat yang ideal, rambut halus, dan pipi merah yang menawan. Beberapa jenis riasan wajah pada masa Renaisans tidak berbahaya, bahkan ada yang bermanfaat. Namun, ada juga yang terbuat dari bahan beracun seperti timbal dan arsenik yang dapat membahayakan kesehatan bahkan menyebabkan kematian.
Standar kecantikan pada masa Renaisans sangat dipengaruhi oleh struktur kelas. Wanita dari kelas atas memiliki gaya hidup yang santai, menghabiskan waktu dengan aktivitas menyenangkan seperti mengunjungi teman, menyulam, dan beraktivitas di luar ruangan. Mereka tidak bekerja keras di bawah sinar matahari sehingga kulit mereka tetap pucat dan lembut.
Wanita kelas atas pada masa Renaisans memiliki akses ke makanan yang lebih baik dan berlimpah, termasuk daging yang membuat tubuh mereka tampak lembut dan bulat. Mereka menginginkan tubuh yang berlekuk, sesuatu yang dianggap baik untuk melahirkan. Beberapa tren mode pada masa itu juga menekankan area tubuh tertentu untuk menambah volume.
Wajah pucat dan pipi merah menjadi tren pada masa itu. Meskipun beberapa efek tersebut dapat terjadi secara alami, banyak ramuan digunakan untuk meningkatkan efek tersebut. Buku-buku kecantikan pada masa Renaisans membahas tentang standar kecantikan dan cara mencapainya. Mereka juga memberikan resep tonik dan krim untuk merawat kulit wajah agar tetap cerah dan bersih dari sengatan matahari.
Secara keseluruhan, wanita pada masa Renaisans sangat memperhatikan penampilan fisik mereka untuk mencerminkan status sosial dan kekayaan mereka. Mereka mengikuti tren kecantikan yang berlaku pada masa itu dan menggunakan berbagai metode untuk merawat diri. Meskipun ada risiko kesehatan dari penggunaan bahan beracun, kecantikan tetap menjadi fokus utama bagi wanita pada masa tersebut.