Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (Indef) memperkirakan ekonomi Indonesia di 2025 bakal tumbuh stagnan di angka 5,0%.
Menurut Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, ada beberapa alasan kenapa proyeksi ini bisa terjadi. Pertama, kondisi global yang belum jelas, terutama setelah Donald Trump terpilih jadi Presiden AS dan situasi geopolitik yang masih belum stabil. Kedua, permintaan dari China yang diperkirakan masih lemah pada tahun depan.
Ketiga, belum ada kebijakan stimulus atau insentif yang bisa langsung menggerakkan daya beli masyarakat dan membantu memperbaiki kondisi industri. Keempat, Esther bilang 2025 akan jadi tahun penyesuaian, di mana banyak kementerian dan pemangku kebijakan masih perlu koordinasi lebih lanjut.
“Untuk 2025, kami proyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5%,” ujar Esther dalam Seminar Nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis (21/11).
Selain itu, Indef juga memperkirakan inflasi pada 2025 akan berada di angka 2,8% (yoy), nilai tukar rupiah sekitar Rp 16.100 per dolar AS, tingkat pengangguran terbuka 4,75%, dan tingkat kemiskinan di angka 8,8%.