Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 tetap kuat, berada di kisaran 4,8-5,6%, dan terus meningkat menjadi 4,9-5,7% pada 2026. Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh konsumsi swasta, investasi, serta kinerja ekspor yang cukup baik. Selain itu, BI juga memperkirakan inflasi akan terkendali dalam sasaran 2,5% ± 1% pada 2025 dan 2026. Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, serta inisiatif Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Ia juga optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
“Target tahun depan sekitar 5,2% di dalam APBN, tetapi kita akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi pada 2026-2027,” ujar Airlangga usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta, Minggu (1/12/2024). Airlangga juga menyoroti tantangan global, khususnya terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump. Hingga saat ini, Indonesia belum mendapatkan relaksasi tarif melalui Generalized System of Preferences (GSP), yang berdampak pada beban tarif produk Indonesia di pasar AS.
“Pada periode sebelumnya, kita telah berunding terkait GSP, tetapi kebijakan tersebut belum dinaikkan ke kongres atau senat. Akibatnya, produk Indonesia ke Amerika Serikat masih dikenakan tarif,” jelas Menko Airlangga. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong agar Indonesia segera memperoleh manfaat dari GSP. Hal ini sangat penting mengingat Amerika Serikat adalah salah satu mitra dagang strategis bagi Indonesia. Airlangga juga menambahkan bahwa pemerintah berharap dapat menarik investasi langsung sebagai alternatif dari China, yang dinilai dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
“Kita berharap positioning Indonesia akan lebih baik, termasuk alternatif direct investment dari China ke Indonesia,” tutup Airlangga.