Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dita Indah Sari, meminta Prabowo Subianto, yang telah terpilih sebagai presiden, untuk mencari menteri ekonomi yang kompeten dalam menghadapi tingginya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, sejak Januari hingga Agustus 2024, ada sebanyak 46.240 pekerja yang terkena PHK. “PKB berharap pemerintahan Pak Prabowo dan para menteri ekonominya memiliki keberanian untuk memilih sektor-sektor yang perlu diperbaiki,” ujar Dita dalam pernyataannya kepada Kompas.com pada hari Selasa.
Dita menyoroti empat sektor yang perlu diperbaiki, yaitu pertanian, kelautan, manufaktur, dan pariwisata. Dia juga menekankan pentingnya agar para menteri ekonomi bekerja keras untuk membantu masyarakat yang bekerja di sektor tekstil yang saat ini sedang mengalami PHK. “Impor memang menjadi masalah. Namun, impor tidak menjadi masalah jika barang tersebut memang tidak diproduksi di Indonesia atau diproduksi namun masih kurang,” jelasnya.
Namun, Dita menyatakan bahwa situasi di Indonesia berbeda karena jumlah impor produk tekstil sangat tinggi dan membuat perusahaan lokal kesulitan bertahan. Harga produk impor pun lebih murah dibandingkan dengan produk lokal. Dita menduga bahwa ada pihak-pihak yang memperoleh keuntungan dari situasi ini. “Tentu saja ada yang memanfaatkan perbedaan harga antara produk impor yang lebih murah dengan harga lokal,” tambahnya.
Dita yakin bahwa Prabowo akan menyelesaikan masalah ini, termasuk dalam menegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan impor tekstil secara ilegal. “PKB percaya bahwa pemerintahan Pak Prabowo tidak akan malas dalam memberikan perlindungan bagi industri prioritas kita, termasuk dalam penegakan hukum. Kami berharap menteri ekonomi selanjutnya akan memiliki fokus yang sama dengan PKB,” ucap Dita.
“Semangat patriotik kita tidak hanya terbatas pada politik luar negeri, tetapi juga dalam mengelola ekonomi di tengah persaingan global,” tambahnya.