Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mendorong perusahaan multifinance untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor produktif pada tahun 2025. Langkah ini tertuang dalam roadmap fintech P2P lending 2023-2027 dan perusahaan pembiayaan 2024-2028. Dalam merespons hal ini, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan penyaluran dana ke sektor produktif. Hal ini terlihat dari total pembiayaan yang telah disalurkan oleh perusahaan ke sektor produktif mencapai lebih dari Rp 2 triliun hingga Desember 2024.
Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa Hadi, menyatakan bahwa meskipun pembiayaan ke sektor produktif masih stabil jika dibandingkan dengan tahun 2023, perusahaan tetap berupaya untuk terus meningkatkannya. Kestabilan ini didukung oleh kebijakan dan dorongan dari OJK agar perusahaan pembiayaan lebih banyak menyalurkan dana ke sektor-sektor yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. “Kami akan terus berkomitmen untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kami yakin bahwa dengan mendukung pertumbuhan UMKM, kami juga turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional,” ujar Cincin kepada Kontan, Kamis (30/1).
Lebih lanjut, Cincin mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, WOM Finance menargetkan penyaluran pembiayaan produktif akan meningkat hingga 12%. Hal ini akan didorong oleh permintaan pasar yang terus tumbuh dan pengembangan digitalisasi perusahaan. “Dengan inisiatif yang tepat dan fokus pada sektor produktif, kami yakin dapat mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional di tahun 2025,” tambahnya.
Selain itu, WOM Finance juga akan terus memperkuat penyaluran pembiayaan di sektor-sektor produktif seperti manufaktur, UMKM, dan unit usaha lain sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perusahaan juga akan terus mengembangkan platform digital untuk mempermudah proses aplikasi dan persetujuan pembiayaan. “Kami tidak hanya akan berhenti di situ, tetapi juga akan terus meningkatkan kualitas layanan kami dengan proses aplikasi yang lebih cepat dan mudah serta komunikasi yang lebih baik dengan nasabah,” ungkap Cincin.
Namun demikian, Cincin juga menyadari bahwa perusahaan akan dihadapkan pada beberapa tantangan di tahun 2025, seperti kondisi makroekonomi yang tidak pasti, risiko kredit yang meningkat, serta perubahan perilaku konsumen dan preferensi pembiayaan. Meskipun begitu, WOM Finance siap menghadapi tantangan tersebut dengan strategi yang tepat guna tetap memberikan layanan terbaik kepada konsumen dan berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat dan fokus pada penyaluran dana ke sektor produktif, WOM Finance optimis dapat mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan dan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.