Ketua Umum PP Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mengeluarkan kritik yang tajam terhadap sistem pendidikan nasional. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, sistem pendidikan nasional yang tidak boleh berubah menjadi pabrik robot yang hanya menghasilkan pekerja tanpa jiwa dan akal budi.
Dalam pernyataannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah menyoroti fokus pendidikan yang terlalu menekankan pada pencapaian akademis dan ujian standar nasional, sementara mengabaikan aspek-aspek penting lainnya seperti karakter, kreativitas, dan kecerdasan emosional. Ia berpendapat bahwa sistem pendidikan yang terlalu mengarah kepada hasil ujian dapat menghasilkan lulusan yang cemerlang secara akademis, tetapi kurang mampu beradaptasi dan berinovasi di dunia nyata.
Kritik tersebut juga mencakup masalah keterbatasan kurikulum yang cenderung kaku dan kurang relevan dengan tuntutan zaman. Ketua Umum PP Muhammadiyah menegaskan bahwa pendidikan harus lebih berorientasi pada pengembangan kemampuan dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan era digital dan globalisasi.
Selain itu, ia menyoroti peran guru yang semakin terpinggirkan dalam sistem pendidikan yang terlalu terpusat pada standar ujian. Menurutnya, guru harus diberikan kebebasan dan dukungan yang cukup untuk mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan menginspirasi siswa. Haedar menekankan pentingnya kontribusi sektor swasta dalam pengembangan pendidikan, terutama yang berbasis gerakan sosial-keagamaan.
Pendidikan harus menghasilkan SDM yang berakhlak mulia, berilmu, dan menguasai teknologi, namun juga berjiwa sosial dan bergotong royong. Pendidikan nasional harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila, agama, dan budaya bangsa Indonesia.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah menekankan pentingnya transformasi mendalam dalam sistem pendidikan nasional untuk memastikan bahwa setiap individu dilengkapi dengan keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan dan berkontribusi secara positif kepada masyarakat.