“Laut Bercerita” merupakan sebuah perjalanan emosional yang mengangkat kisah perjuangan seorang mahasiswa berani (Biru Laut Wibisana) yang berani menentang rezim Soeharto demi membela kebenaran dan keadilan. Kisahnya memperlihatkan bagaimana perjuangan seorang individu mampu mengguncang fondasi kekuasaan yang otoriter.
Leila S. Chudori adalah salah satu penulis Indonesia yang dikenal dengan karyanya yang mengangkat sejarah dan kisah-kisah budaya. Salah satu karyanya yang menonjol adalah novel berjudul “Laut Bercerita”. Novel ini menggambarkan periode penting dalam sejarah Indonesia, khususnya Era Orde Baru.
Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada dihadapkan pada pilihan sulit ketika melihat ketidakadilan dan penindasan yang terjadi di sekelilingnya. Meskipun menyadari risiko besar yang akan dihadapinya, Biru Laut memilih untuk berdiri teguh dan mengambil sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang diyakininya.
Namun, konsekuensi dari pilihannya tidaklah ringan. Rezim Soeharto yang otoriter tidak segan-segan menggunakan kekuasaannya untuk menghancurkan siapapun yang dianggap sebagai ancaman bagi kedudukan mereka. Biru Laut Wibisana pun menjadi salah satu korban dari kebrutalan rezim tersebut, namun ia meninggalkan jejak perlawanan yang menginspirasi banyak orang.
Dalam “Laut Bercerita”, Chudori membawa pembaca pada perjalanan melalui waktu yang mengungkapkan kompleksitas politik dan sosial pada masa itu. Kisahnya dimulai dari peristiwa Tragedi 1965, ketika kekuasaan Orde Baru berada di puncaknya. Namun, jauh dari hanya menjadi catatan sejarah, Chudori menghadirkan sudut pandang yang berbeda melalui sudut pandang karakter-karakternya yang kompleks dan memikat.
Salah satu hal yang membuat “Laut Bercerita” menonjol adalah penggambaran yang kuat terhadap suasana politik dan budaya pada masanya. Dengan menggabungkan fakta sejarah dengan fiksi, Chudori berhasil menciptakan narasi yang mendalam dan menggugah perasaan pembaca.
Tidak hanya itu, novel ini juga menghadirkan aspek-aspek kehidupan sehari-hari masyarakat saat itu, mulai dari pergolakan politik hingga kisah cinta yang rumit. Hal ini membuat novel ini tidak hanya menjadi cerita sejarah, tetapi juga cerita tentang manusia dan hubungan mereka dengan lingkungan sekitarnya.
Dengan “Laut Bercerita”, Leila S. Chudori tidak hanya menghibur pembaca dengan cerita yang menarik, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya memahami sejarah dan meneruskannya kepada generasi mendatang. Novel ini menjadi salah satu kontribusi penting dalam memperkaya warisan sastra Indonesia.