Tidak sulit menemukan museum di berbagai sudut area Kota Yogyakarta. Salah satu museum yang patut dikunjungi adalah Museum Batik Yogyakarta, yang terletak di Jalan dr. Sutomo No. 13 A, Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan. Seperti namanya, di museum ini terdapat deretan koleksi kain batik yang sangat lengkap dan bersejarah.
Menurut situs resmi Kemdikbud, Museum Batik Yogyakarta didirikan pada tahun 1960-an atas prakarsa Hadi Nugroho dan istrinya, Dewi Sukaningsih. Tujuan didirikannya museum ini adalah sebagai sarana pelestarian koleksi batik dan alat-alat pendukung proses pembuatan batik. Awalnya, Museum Batik Yogyakarta dikelola mandiri oleh Hadi Nugroho. Baru pada tahun 1979, museum ini diresmikan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjadi museum batik pertama di Yogyakarta.
Museum Batik Yogyakarta memiliki koleksi sekitar 1.200 buah, termasuk kain batik tulis, batik cap, alat dan perlengkapan membatik. Salah satu koleksi istimewa adalah batik buatan tahun 1700-an, atau sejak era Kerajaan Mataram Islam. Ada pula kain batik panjang dan sarung dari abad ke-19, serta batik karya Van Zuylen dan Oey Soe Tjoen. Batik karya Van Zuylen menampilkan corak Eropa dengan warna-warna baru dan gradasi warna yang sempurna.
Selain koleksi batik, Museum Batik Yogyakarta juga memiliki museum sulaman Indonesia, didirikan oleh Dewi Sukaningsih pada tahun 1980. Koleksi museum sulaman pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), termasuk penghargaan untuk sulaman terpanjang pada tahun 2000. Museum Batik Yogyakarta diakui sebagai pemrakarsa museum sulaman pertama di Indonesia.
Jika Anda ingin belajar membatik, Museum Batik Yogyakarta juga menyediakan pelatihan bagi para pengunjung. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum yang kaya akan sejarah dan budaya ini!